Monday, July 25, 2011

Syarat Memperolehi Manfaat Dari Al Quran

Sesungguhnya Al Quran merupakan sebuah mukjizat yang mampu menghidupkan hati kita yang mati. Tetapi bagaimana pula kalau hal itu tidak terjadi terhadap hati kita?


Al Quran tidak akan memberi kesan kepada hati kita jika kita tidak berinteraksi dengan al Quran sebagaimana yang dilakukan oleh generasi sahabat Rasulullah. Mereka bergaul dan memperlakukan Al Quran dalam keadaan hati dan perasaan yang ingin mengamalkan al Quran, bukan sekadar mempelajari dan menikmati keindahannya.


Perhatikan setiap ayat, apa yang diinginkan al Quran untuk kita amalkan misalnya tentang makrifah kita terhadap Allah, akhlak, perilaku dan segala macam aturan hidup dalam realiti kehidupan sehari-hari.


Untuk membolehkan kita bergaul dengan al Quran dengan cara seperti ini, kita perlu memenuhi syarat yang utama iaitu dengan mengisi hati kita dengan perasaan takut kepada Allah. Allah S.W.T. berfirman yang bermaksud:-


“Maka beri peringatanlah dengan Al Quran kepada orang yang takut kepada ancaman-Ku.” (Surah Qaf ayat 45)


Allah berfirman yang bermaksud: “Kitab (al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa.” (Surah Al Baqarah ayat 2)


Allah berfirman yang bermaksud: “Thaahaa. Kami tidak menurunkan al Quran ini kepadamu agar kamu menjadi susah, tetapi sebagai peringatan bagi orang yang takut (kepada Allah)”. (Surah Thaha ayat 1- 3)


Allah berfirman yang bermaksud: “Katakanlah: "Al Quran itu adalah petunjuk dan penawar bagi orang-orang mukmin. dan orang-orang yang tidak beriman pada telinga mereka ada sumbatan, sedang Al Quran itu suatu kegelapan bagi mereka [tidak memberi petunjuk bagi mereka]. mereka itu adalah (seperti) yang dipanggil dari tempat yang jauh". (Surah Fussilat ayat 44)


Hanya hati yang hidup sahaja yang dapat menerima pesanan dan ajaran al Quran yang dibaca.


Allah berfirman yang bermaksud: “Dan kami tidak mengajarkan syair kepadanya (Muhammad) dan bersyair itu tidaklah layak baginya. Al Quran itu tidak lain hanyalah pelajaran dan Kitab yang memberi penerangan. Supaya dia (Muhammad) memberi peringatan kepada orang-orang yang hidup (hatinya) dan supaya pastilah (ketetapan azab) terhadap orang-orang kafir. (surah Yasin ayat 69 – 70)



Al Quran Adalah Pelajaran Yang Paling Utama Dan Nasihat Yang Agung


Allah berfirman yang bermaksud: “Orang yang takut (kepada Allah) akan mendapat pelajaran.“ (Surah Al ‘A’la ayat 10)


Allah juga berfirman: “Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat pelajaran bagi orang-orang yang takut kepada azab akhirat.” (Surah Hud ayat 103)


Jadi hanya orang yang takut kepada Allah yang mampu mengambil manfaat dari Al Quran, sehingga mereka menjadi bertambah takut kepada Allah. Allah berfirman yang bermaksud:


“Dan berilah peringatan dengan apa yang diwahyukan itu kepada orang-orang yang takut akan dihimpunkan kepada Tuhannya (pada hari kiamat), sedang bagi mereka tidak ada seorang pelindung dan pemberi syafa'atpun selain daripada Allah, agar mereka bertakwa.” (Surah al An’am ayat 51).


Oleh itu perlu kita mempersiapkan diri dengan perasaan takut kepada Allah agar kita boleh menerima firman Allah serta mengambil manfaat dari Al Quran.


Allah berfirman yang bermaksud: “(Al Quran) Ini adalah penerangan bagi seluruh manusia, dan petunjuk serta pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa.” (Surah Ali Imran ayat 138).


Al Quran menjadi penjelas ketika dibaca oleh yang mempunyai akal fikiran. Tetapi Al Quran akan menjadi petunjuk dan pelajaran jika hati pembacanya menerima segala ajarannya serta bertaqwa.


Jika kita ingin masuk dalam dunia al Quran secara hakiki, kita perlu terlebih dahulu mempersiapkan hati untuk menyambutnya dengan mempertingkatkan dan menambah tingkat ketakutan kita kepada Allah.


Orang yang merasa takut adalah orang yang perasaannya sangat sensitif, ia akan memberikan segenap aspek pendengaran dan perhatiannya terhadap nasihat, yang akhirnya akan memberikan rasa aman.


Jika kita ingin mengambil manfaat dari Al Quran, serta menjadikan arahan dan nasihatnya diamalkan dalam kehidupan seharian maka kita harus menyambut al Quran dengan hati yang penuh rasa takut kepada Allah dan takut kematian menjemput kita pada bila-bila masa.


Rujukan:


Dr Majdi Al Hilali, Agar Hati Hidup Bersama Al Quran terjemahan Al Imanu Awwalan Fakaifa Nabda-u bihi, oleh Andi Subarkah, Pustaka Nuun, Semarang, 2009.

No comments:

Post a Comment