Wednesday, June 29, 2011

Mengapa Orang-Orang Muslim Terhina Sekarang Ini?

Kita semua menamakan diri kita orang-orang muslim, dan kita yakin Allah melimpahkan rahmat-Nya kepada orang-orang muslim. Tetapi marilah kita buka mata kita dan kita lihat apakah rahmat Allah dilimpahkan kepada kita atau tidak?

Apapun yang terjadi di akhirat, itu adalah urusan nanti, tetapi yang penting marilah kita lihat kedudukan kita di dunia ini. Kira-kira 1.57 billion umat Islam berada di seluruh dunia iaitu 23% daripada jumlah penduduk dunia.

Jumlah kita sedemikian besar sehingga bila masing-masing kita melempar seketul batu maka longgokan batu itu akan menjadi sebuah gunung. Tetapi kebanyakan negeri orang-orang muslim ini, pemerintahannya berada di tangan orang kafir atau sistem pemerintahan yang bukan Islam.

Tengkuk kita berada dalam cengkaman tangan mereka, dan mereka memutar kepala kita ke arah mana sahaja yang mereka sukai. Padahal seharusnya kepala kita tidak akan tunduk di depan sesiapa pun juga, kecuali Allah. Tetapi sekarang kita tertunduk di hadapan manusia-manusia yang sama seperti kita juga.

Kehormatan kita yang semestinya tidak boleh dinodai oleh sesiapa pun juga, sekarang berlumuran tanah. Tangan kita yang selama ini selalu di atas sekarang berada di bawah dan menadah di hadapan orang-orang kafir. Kebodohan, kemiskinan dan hutang telah merendahkan darjat kita di mana-mana.

Apakah semua ini rahmat Allah?

Apabila ini semua bukan rahmat melainkan kemurkaan, maka alangkah anehnya bahawa kita sebagai orang-orang Muslim mendapatkan kemurkaan Allah!!

Kita semua orang-orang Muslim, tetapi kita berkubang dalam lumpur kehinaan. Kita semua orang-orang Muslim, tetapi hidup sebagai budak-budak!

Situasi seperti ini kelihatan seperti tidak mungkin berlaku. Seperti tidak mungkinnya suatu benda dalam waktu yang sama berwarna hitam dan putih, atau seperti gelap dan cerah berada pada waktu yang sama.

Tidak mungkin Allah menindas orang-orang Muslim yang dicintai-Nya. Tidak mungkin orang Muslim hidup terhina di dunia ini jika melaksanakan kewajipan-kewajipan terhadap-Nya dan mentaati perintah-Nya.

Kita semua harus mengakui bahawa ada sesuatu yang tidak kena atau salah dalam pengakuan kita sebagai orang-orang Muslim. Walaupun dalam daftar penduduk, kita tercatat sebagai seorang muslim, tetapi Allah tidak memberikan penilaian berdasarkan angka yang dikeluarkan oleh pemerintah. Allah mempunyai penilaian sendiri. Kita perlu melihat apakah kita termasuk dalam kelompok orang yang mematuhi perintah-Nya dan menjadi hamba-Nya.

Allah mengirimkan kitab-Nya kepada kita, hingga apabila kita bacanya kita dapat mengenal Allah dan tahu bagaimana untuk menjadi hamba-Nya yang patuh. Apakah kita pernah mencuba untuk mengetahui apa yang tertulis dalam kitab (Al Quran) itu?

Allah mengutus Rasul-Nya kepada kita untuk mengajar kita cara untuk menjadi muslim. Apakah kita pernah mencuba mengetahui apakah yang diajar oleh Rasul-Nya itu?

Allah menunjukkan kepada kita jalan untuk memperoleh kehormatan dan kemuliaan di dunia ini dan di akhirat nanti. Apakah kita sudah menuruti jalan tersebut?

Allah dengan jelas menunjukkan kepada kita perbuatan yang bagaimana yang dapat merendahkan kedudukan manusia di dunia ini dan di akhirat nanti. Apakah perbuatan tersebut sudah kita hindari?

Jawapan apa yang dapat kita berikan kepada pertanyaan-pertanyaan ini? Bila kita mengetahui bahawa kita tidak mempunyai pengetahuan dari kitab Allah dan dari kehidupan Rasulullah dan tidak pula mengikuti jalan yang ditunjuki-Nya, maka bagaimana kita boleh menyebut bahawa orang-orang Muslim yang sebegini berhak mendapat rahmat-Nya?

Secara mutlak tidak ada bezanya seorang Muslim dengan seorang kafir, kecuali dalam masalah pengetahuan dan perbuatan. Apabila pengetahuan dan perbuatan seseorang sama dengan pengetahuan seorang kafir, sedangkan dia menyebut dirinya seorang Muslim, maka ucapannya adalah dusta yang tidak tahu malu.

Seorang kafir tidak suka membaca al Quran dan tidak tahu apa yang tertulis di dalamnya. Apabila seorang yang mengaku Muslim keadaannya juga demikian, bagaimana ia dapat disebut seorang Muslim?

Seorang kafir tidak mengetahui apa yang diajar oleh Rasulullah dan jalan yang lurus yang telah ditunjukkannya untuk menuju kepada kepada Allah. Apabila seorang yang mengaku dirinya Muslim sama bodohnya seperti ini, bagaimana ia boleh disebut sebagai seorang Muslim?

Seorang kafir hanya mengikuti kemahuannya sendiri, bukan perintah Allah. Apabila seorang yang mengaku Muslim sama seperti ini, keras kepala dan hanya mengikuti fikiran dan pendapatnya sendiri, mengacuhkan Allah, dan menghamba kepada kemahuannya sendiri, maka bagaimana ia mempunyai hak untuk menyebut dirinya seorang Muslim (hamba Allah yang patuh?)

Seorang kafir tidak membezakan antara yang halal atau yang haram dan mengambil apa saja yang menguntungkan dan menyenangkan baginya dengan tidak mempedulikan apakah itu halal atau haram dalam pandangan Allah. Apabila seorang yang menyebut dirinya Muslim tingkahlakunya sama dengan seorang yang bukan Muslim, apa bezanya dia dengan seorang kafir?

Ringkasnya, apabila pengetahuan seorang muslim tentang Islam sama bodohnya dengan pengetahuan seorang kafir tentang Islam. Dan ia (Muslim) melakukan perbuatan yang dilakukan oleh seorang kafir , maka bagaimana ia dapat dianggap lebih tinggi kedudukannya daripada seorang kafir?

Ini adalah masalah yang harus kita renungkan dengan fikiran yang waras…..

Rujukan:

Manhaj Hidup Muslim, terjemahan Fundamental Of Islam Sayyid Abul A’la Al-Maududi, Dewan Pustaka Fajar, Shah Alam, 1985.

No comments:

Post a Comment