Wednesday, January 05, 2011

Keutamaan Solat Malam

Rasulullah bersabda yang bermaksud:

“Sewaktu salah seorang kamu tidur, di pembaringanmu syaitan mengikat tiga ikatan. Pada malam yang panjang, hendaklah kamu bangun. Jika telah bangun dan berzikir kepada Allah, maka lepaslah satu ikatan. Jika berwuduk, lepaslah satu ikatan lagi. Jika kemudian apabila solat, lepaslah satu ikatan lagi. Sehingga apabila kau bangun di waktu pagi dengan penuh semangat dan berjiwa lapang. Jika tidak, maka jiwamu sempit dan malas.”

Di dalam hadis lain Rasulullah bersabda yang bermaksud:

“Solat dua rakaat di tengah malam, adalah lebih baik bagi seseorang hamba daripada dunia seisinya.Jika ia tidak memberatkan umatku, tentu aku mewajibkan ke atas mereka solat malam.” (HR Adam Bin Abu Iyas)

Rasulullah bersabda kepada Abu Hurairah yang bermaksud:

“Wahai Abu Hurairah, inginkah engkau mendapatkan rahmat Allah ketika hidup dan mati, dikuburkan dan dibangkitkan?” Bangunlah di tengah malam dan solatlah! Bukankah engkau inginkan redha Tuhanmu, wahai Abu Hurairah? Solatlah di sudut rumahmu, maka nur rumahmu di langit seperti cahaya bintang bagi penguni bumi.”

Rasulullah bersabda yang bermaksud:

“Hendaklah engkau beribadah malam. Itulah kebiasaan orang-orang soleh sebelummu. Sesungguhnya qiamulail (ibadah malam) itu mendekatkan diri kepada Allah SWT, menghapuskan dosa, menghilangkan penyakit dari jasad dan menghindarkan dosa.” (HR Tarmizi dan Tabrani)

Rasulullah bersabda yang bermaksud:

“Seseorang setelah solat malam, kemudian dia tertidur, maka pahala solat ditulisnya sebagai sedekah baginya.”

Rasulullah bersabda kepada Abu Zar: “Bila engkau hendak pergi, perlukah engkau bawa bekalan?” Abu Zar menjawab: “Ya.” Beliau bersabda:”Bagaimana engkau menempuh jalan kiamat? Tidakkah engkau ingin, wahai Abu Zar, aku ceritakan sesuatu yang bermanfaat bagimu pada hari itu?” Abu Zar menjawab: “Ya.” Rasulullah bersabda:

“ - Puasalah dihari yang panas terik demi menghadapi hari kebangkitan.

- Sembahyanglah dua rakaat di tengah gelap gelita malam demi menghadapi kesunyian dan kegelapan kubur.

- Tunaikan haji demi menghadapi cabaran-cabaran besar (yang menanti).

- Hulurkan sedekahmu untuk si miskin.

- Ungkapkanlah sentiasa kalimah yang benar.

- Diam dan hindarkanlah diri dari bertutur dan melafazkan perkataan-perkataan yang tercela dan buruk.”

Rujukan:

Fathi Yakan, Bahtera Penyelamat Dalam Kehidupan Pendakwah, terjemahan Ustaz Abd Ghani Shamsuddin & Ustaz Zawawi Hj Ali, Dewan Pustaka Fajar, Shah Alam, 2007

No comments:

Post a Comment